Udara terasa
sangat panas, sinar matahari yang mengenai kepalaku membuat kepalaku pusing.
Lalu, ada apa dengan mataku, kenapa mataku juga mulai buram, pandanganku jadi
tidak jelas dan...
BRUKK!
Aku melihat
sisi kanan dan kiri ku, semuanya terlihat berbeda. Berbagai peralatan medis
berada di sampingku, aku terbaring di tempat tidur yang begitu asing bagiku.
Padahal, jam segini seharusnya aku sudah berada dirumah, namun sekarang apa
yang terjadi. Tiba tiba seorang pria datang menghampiriku seraya tersenyum
kepadaku.
“hmm
ternyata kamu sudah sadar” bersuara pelan. “aku kenapa? kenapa aku ada disini,
dan siapa kamu?” tanyaku penasaran.
“tenang,
kamu sekarang berada di rumah sakit. Tadi, kamu menabrakku dan terjatuh
pingsan” jawab pria itu.
“oh” jawabku
singkat.
Percakapan
itu menjadi awal percakapan panjangku dengannya, dan semakin lama percakapan
kita pun mulai menyenangkan, dan aku pun nyaman bersamanya. Sesekali aku
melihat sorot matanya, seperti ada yang lain dari matanya. Tiba tiba suara
hatiku, menginginkanku untuk segera pergi ke toilet. Akupun mengikuti apa suara
hatiku.
Tak lama
kemudian aku pun keluar dari toilet, dan melihat ruang kamarku telah kosong,
pria itu tak ada disana. Tiba tiba ada seorang suster menghampiriku, dan
berkata “mba sudah bisa pulang, dan tadi pria yang bersama mba berpesan ia
harus segera pulang karna ada hal yang harus dia urus. Dia juga sudah membayar
uang rumah sakit mba” kata suster itu. Aku tersenyum kecut. Aku belum sempat
berkenalan dengannya, bahkan mengucapkan kata “Terima kasih” saja aku tak
sempat.
Akupun
keluar dari rumah sakit itu, namun rasanya hatiku sesak, dan sepertinya....
“I think I
love you, I’m fall in love with you, and now I need
you”
semoga kita bisa bertemu kembali, untuk kedua.